Allah mewajibkan puasa
kepada kita sebagaimana telah mewajibkan kepada orang - orang sebelum kita dari
kalangan Ahlul Kitab.
Allah berfirman, (yang artinya) :
"Wahai orang-orang
yang beriman diwajibkan atas kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas
orang-orang sebeleum kalian agar kalian bertaqwa." (Surat Al- Baqoroh
:183)
Waktu dan hukumya pun
sesuai dengan apa yang diwajibkan pada Ahlil Kitab, yakni tidak boleh makan dan
minum dan menikah setelah tidur. Yaitu jika salah seorang mereka tidur, tidak
boleh makan hingga malam selanjutnya, demikian pula diwajibkn atas kaum
muslimin sebagaimana kami telah terangkan di muka, karena dihapus hukum
tersebut, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam menyuruh sahur sebagai pembeda
antara puasa kita dengan puasa Ahlul Kitab.
Dari Amr bin 'Ash
radhiallahu 'anhu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wasallam bersabda (yang
artinya): "Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahlul Kitab adalah
makan sahur". (HR Muslim (1096)).
jadi salah satu dari pada hikmah puasa adalah untuk menunjukkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Keutamaannya.
a. Sahur Barokah.
Dari Salman radhiallahu
'anhu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
"Barokah ada pada tiga perkara : Jama'ah, Tsarid dan makan sahur."
(HR. Thabrani dalam "Al-Kabir" (6127), Abu Nu'aim pada "Dzikru
Akhbari Ashbahan" (1/57))
Dan dari Abu Hurairah,
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
"Sesungguhnya Allah menjadikan barakah itu pada makan shaur dan
kiloan". (HR. Asy-Syirasy
(Al-Alqab) sebagaimana dalam (Jami'as Shaghir) (1715) dan Al-Khatib
(Al-Muwaddih) (1/263) dari Abi Hurairah dengan sanad yang lalu. Hadits ini
HASAN)
Dari Abdullah bin
Al-Harits dari seorang sahabat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam : Aku
masuk menemui Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam ketika dia makan sahur beliau
berkata (yang artinya): "Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang
Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan". (HR Nasa'I (4/145) dan Ahmad (5/270)
sanadnya SHAHIH).
Keberadaan sahur
sebagai barokah sangatlah jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti
sunnah, menguatkan dalam puasa, menambah semangat untuk menambah puasa, karena
merasa ringan orang yang puasa, dalam makan sahur juga menyelisihi Ahlul Kitab
karena mereka tidak melakukan makan sahur. Oleh karena itu Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi wasallam menamainya makan pagi yang diberkahi sebagaimana
dalam dua hadits Al-Irbath bin Sariyah dan Abi Darda' radhiallahu 'anhuma
"Marilah menuju makan pagi yang diberkahi : yakni sahur." (hadits
Al-Irbath: diriwayatkan oleh Ahmad (4/126) dan Abu Daud (2/303)).
b. Allah dan
malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.
Mungkin barokah sahur
terbesar adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan meliputi orang-orang yang sahur
dengan ampunan-Nya, memenuhi mereka dengan rahmat- Nya, malaikat Allah
memintakan ampunan bagi mereka, berdo'a kepada Allah agar memaafkan mereka,
agar mereka termasuk orang-orang yang dibebaskan oleh Allah di bulan Ramadhan.
Dari Abu Said Al-Khudri
radhiallahu 'anhu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
"Sahur itu makanan yang barokah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun
hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan malaikat- Nya bershalawat kepada
orang-orang yg sahur."
Oleh sebab itu seorang
muslim hendaknya tidak menyia-nyiakan pahala yang besar ini dari Rabb yang Maha
Pengasih. Dan sahurnya seorang mukmin yang paling afdhal adalah korma.
Bersabda Rasulullah
Shalallahu 'alaihi wasallam (yang artinya): "Sebaik-baik sahurnya seorang
mukmin adalah korma." (HR Abu Daud
(2/303), Ibnu Hibban (223) Baihaqi (4/237)).
Barangsiapa yang tidak
menemukan korma, hendaknya bersungguh-sungguh untuk berbuka walau hanya dengan
meneguk satu teguk air, karena fadhilah (keutamaan) yang disebutkan tadi, dan
karena sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam (yang artinya): "Makan
sahurlah kalian walau dengan seteguk air."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar