Rabu, 28 November 2012

Mengumpat dan Mencela ???




Dewasa ini, seseorang sudah terbiasa berkata kotor, atau mengumpat dan bahkan mencela orang lain. Hal ini disebabkan kurang tahunya  dan ketiadaan ilmu dalam diri seseorang akan pentingnya berakhlak yang baik. Umpatan- umpatan itu biasa kita dengar dalam berbagai bahasa yang ada didunia ini.

Akhlak sangat diperhatikan dalam Islam. Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk memperbaiki Akhlak manusia. Rasulullah SAW. Bersabda melalui sahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ (وَفِي رِوَايَةٍ صَالِحَ) الأَخْلاَقِ

 ”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang sholeh”. (HR: Bukhari dalam shahih Bukhari kitab adab, Baihaqi dalam kitab syu’bil Iman dan Hakim).

 Allah tidak menginginkan hamba- hambanya itu tersesat. Maka diberikanlah Hidayah melaui Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah. Seseorang terkadang secara sadar atau pun tidak sadar telah menyakiti sesamanya. Karena luapan emosi yang berlebihan atau tingkat kemarahan yang sudah tidak bisa dibendung lagi, lantas ia mengumpat dan mencela. Sebagai muslim yang sejati untuk selalu kontrol diri, menahan amarah serta nafsu sangat dianjurkan.  Allah mengingatkan kita akan pentingnya hal itu.

Rasulullah Muhammad SAW. juga mengingatkan supaya kita tidak cepat marah atau mudah naik pitam. dalam hadistnya yang berbunyi:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ

[رواه البخاري]

Terjemah hadits / ترجمة الحديث :

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menyatakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah.
(Riwayat Bukhori )

Dalam surat al-Humazah ayat 1-9 disebutkan bahwa Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela. Kita diingatkan akan bahaya mengumpat dan mencela dengan kata celaka dalam al-Qur’an tertulis ويل . dan tidak hanya itu saja, Allah mengingatkan akan bahya bagi seseorang yang kerjaannya hanya mengumpulkan harta, menimbun harta, memperbanyak pundi- pundi kekayannya sehingga ia lalai mengingat Allah, dan karena hartanya itu dia menjadi kikir dan bakhil serta tidak mau menafkahkannya di jalan Allah. Jangan mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya, Sekali-kali tidak!
Dalam lanjutan ayat itu dijelaskan bahwa, Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
Sebenarnya manusia itu di tinggikan derajatnya atas makhluk- makhluk  ciptaan Allah yang lain. Kita seharusnya bersyukur kepada-Nya. Naudzubillah Min Dzalik Semoga kita tidak termasuk dalam golongan umat yang sudah digambarkan dalam surat al-Humazah ini. Amin…
Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia." Wallahu A’lam Bi-Showab
Penulis: Mohammad Harir Saifu Yasyak, S.Fil.I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar