berilmulah supaya tidak sesat dan tersesatkan |
aqidah merupakan pegangan hidup bagi seorang muslim,
ia adalah asas sekaligus pondasi bagi segala unsur-unsur bangunan Islam, jika
pondasi ini kokoh, maka ia akan bisa menyokong bagian atasnya, akan tetapi
apabila pondasi ini rapuh, maka bagian atasnyapun akan dengan mudah roboh.
Bahkan terkadang meskipun bagian atasnya roboh, karena ia memiliki pondasi yang
kokoh, pondasi itu tetap ada dan kuat. Begitulah gambaran Aqidah yang ada dalam
diri seseorang .
penyesatan terhadap aqidah ummat Islam bukan hanya
terjadi baru-baru ini saja, melainkan sudah ada
sejak dulu, jadi Islam sudah 1400 tahun lebih mendapat serangan dari
orang-orang yang memang tidak suka, bahkan bermusuhan dengan Islam.
Baru-baru ini ada seorang tokoh muslim yang melayangkan
sebuah argument dan menurut kami cukup kontroversi. Berikut pernyataannya:
Pada foto yang tertulis di atas telah jelas (ini asli
bukan editan), betapa aneh dan menyimpang argument tokoh tersebut. Ada kontra
logika dalam cara berfikirnya, ia melarang yang satu, tetapi ia membolehkan
yang lain, padahal jika kita dalami kalimat tersebut memiliki maksud yang
hampir sama. Yaitu sama-sama membolehkan mengucapkan natal, padahal bagaimana
hukumnya mengucapkan selamat natal ataupun semacamnya bagi seorang muslim,
sudah jelas HARAM. Nabi Muhammad, para sahabat dan ulama-ulama yang solih dan
lurus. dari dulu hingga sekarang tidak pernah menganjurkan mengucapkan ucapan
seperti yang di maui tokoh di atas.
Kami tidak tahu apa beliau ini membaca sejarah
dicetuskannya tanggal 25 desember menjadi hari Natal apa tidak. Isi
ajarannyapun sudah salah dan menyimpang. Nabi isa tidak lahir pada tanggal 25
desember. Dalam injil atau bible tidak ada tanggal 25 desember sebagai hari
kelahiran yesus (kecuali jika sudah di revisi mungkin ada). beliau ini memang
melarang mengucap kelahiran yesus, tetapi membolehkan mengucap hari kelahiran
nabi isa, pertanyaannya apa nabi Isa alaihi salam lahir pada tanggal 25
desember ? tentu saja tidak. Bagi yang muslim anda bisa mengecek dalam
al-qur’an [QS.
Maryam: 22] [QS. Maryam: 23] [QS. Maryam: 24] [QS. Maryam: 25] [QS. Maryam: 26]
Membolehkan mengucapkan hal yang sebenarnya itu salah, sama saja mengajak
kepada kekufuran dan kebodohan.
Marilah kita
sama-sama menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, saling tolong-menolong
dalam kebaikan, menjaga Aqidah kita supaya diri kita terhindar dari kesesatan
dan kedzoliman. Dan semoga kita semua mendapat hidayah taufik serta pengampunan
atas segala khilaf dan kelalaian kita. Amin. Wallahu ‘alam bi shawab
penulis: Mohammad Harir Saifu Yasyak, S.Fil.I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar