Dalam madzab- madzab Islam, muncul berbagai pendapat mengenai
konsep perbuatan manusia (af’alul Ibad). perbedaan pendapat ini sebenarnya secara tidak langsung telah mempengaruhi pola pikir masyarakat mengenai hakikat perbuatan manusia. maka dari itu, sebagai seorang muslim yang berilmu harus tahu dengan benar bagaimana konsepsi tentang sejatinya perbuatan manusia ini.
Mengenai konsep perbuatan manusia (af'alul Ibad). Madzab Jabariyah
menyatakan, bahwasanya perbuatan manusia itu sudah ditakdirkan adanya dan
manusia hanya menjalankan apa- apa yang Allah SWT kehendaki. Jadi perbuatan
manusia itu hanyalah fi’lul majazy, sedangkan kehendak Allah SWT lah
yang dikatakan sebagai fi’lul Haqiqi. Madzab ini sebenarnya telah
menafikan kekuatan dan usaha manusia dalam segala perbuatannya.
Sedangkan penganut Madzab
Qodariyah, mereka berpendapat bahwa manusia itu memiliki kekuatan,
kekuasaan, dan power untuk melakukan apapun tanpa campur tangan Tuhan. Dengan melihat
paham mereka ini, terkesan bahwa manusia itu superior dan tidak percaya
terhadap taqdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Dari kedua madzab ini, tentunya memiliki kelemahan karena Madzab Jabariyah terlalu pasif dan pesimis dalam menyikapi kehidupan,
sedangkan Madzab Qodariyah terkesan aktif dan bahkan over dalam memahami
hidup.
Hal ini sangat berbeda jauh dengan Madzab Ahlu Sunnah dalam menyikapi konsep tentang perbuatan
manusia. Madzab ahlu sunnah sebagaimana yang telah kita ketahui telah terbagi menjadi dua
golongan yaitu golongan salaf dan kholaf mereka berpendapat bahwa, manusia itu
di beri kemampuan untuk berbuat secara nyata atau hakiki dan perbuatan manusia
itu bukan perbuatan yang bersifat perumpamaan (majazy), dan apa- apa
yang telah manusia perbuat, akan
memberikan efek bagi kehidupannya selamanya di dunia, dan di akhirat.
Madzab Ahlu Sunnah juga menjelaskan bahwa, selain percaya
bahwa perbuatannya itu adalah nyata dan membawa pengaruh pada kehidupannya di
dunia dan di akhirat (al-Kahfi: 29) (ali Imran: 152), manusia harus
percaya bahwa ada kehendak Allah SWT untuk manusia yang sudah tertulis di lauful
mahfud (al-hadid: 22), jadi manusia itu tetap percaya adanya takdir Allah
SWT. Dari sini bisa kita ketahui bahwa konsep perbuatan manusia (af’alul
Ibad) antara Madzab Jabariyah, dan Madzab Jabariyah serta Madzab
Ahlu Sunnah tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu,
sebagai seorang muslim perlunya memahami bagaimana konsep tentang perbuatan
manusia (af’alul Ibad) yang benar, supaya tidak salah dalam menentukan
sikap atas pandangan tentang konsep ini. Wallaahu a'lam bi Showab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar