Diriwayatkan dari ibn al husain ra., bahwa ada seseorang mendatangi Rasulullah SAW. Orang itu mengucapkan salam : “ Assalamu’alaikum”.
Datang lagi seseorang yang mengucapkan salam: “ Assalamualaikum warahmatullah”.
Rasulullah menjawab salamnya dan bersabda : “ Engkau telah mendapat pahala duapuluh kebaikan”.
Datang lagi seseorang yang mengucapkan salam: “ Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh”.
Rasulullah menjawab salamnya dan bersabda : “ Engkau telah mendapat pahala tiga puluh kebaikan”.
Datang lagi seseorang yang mengucapkan salam: “ Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh wa maghfiratuh”.
Rasulullah menjawab salamnya dan bersabda : “ Engkau telah mendapat pahala empat puluh kebaikan”.
Rasul sendiri memerintah umatnya agar ummatnya selalu menyebarkan salam. Namun , sebaiknya perintah ini tidak dipahami secara tekstual saja, yakni hanya diartikan dengan mengucap salam.
Tetapi substansi dari salam itu sendirilah yang paling penting. Yaitu menyebarkan keselamatan kepada sesame manusia. Dalam dunia transportasi, dapat dikatakan, bahwa menyembunyikan bel motor atu mobil juga termasuk memberi salam: menyalakan lampu reting saat akan belok juga termasuk memberi salam: menyalakan lampu pada malam hari juga termasuk memberi salam: memasang kaca sepion secara benar juga termasuk memberi salam. Sehingga salam harus dipahami dalam skala luas, jangan hanya dipahami dengan mengucapkan salam.
“ muslim yang baik adalah seseorang
yang menjadikan orang-orang muslim disekitarnya merasa aman dari ganguan perbuatan mulut dan tangannya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar