Salah satu dari pada tanda orang beriman adalah, memliki
sifat malu, budaya malu telah diajarkan oleh nabi kita Muhammad SAW, yang
bertujuan agar supaya kita terhindar dari perbuatan tercela serta kelakuan yang
memalukan.
عَنْ
أَبِي مَسْعُوْدٍ عُقْبَةَ بِنْ عَمْرٍو الأَنْصَارِي الْبَدْرِي رَضِيَ الله عَنْهُ
قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ
النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى، إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا
شِئْتَ (رواه البخاري )
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al Anshary Al Badry
radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda
: Sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi
terdahulu adalah : Jika engkau tidak malu perbuatlah apa yang engkau suka
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :
1. Malu merupakan tema yang telah disepakati oleh para nabi
dan tidak terhapus ajarannya.
2. Jika seseorang telah meninggalkan rasa malu, maka jangan
harap lagi (kebaikan) darinya sedikitpun.
3. Malu merupakan landasan akhlak mulia dan selalu bermuara
kepada kebaikan. Siapa yang banyak malunya lebih banyak kebaikannya, dan siapa
yang sedikit rasa malunya semakin sedikit kebaikannya.
4. Rasa malu merupakan prilaku dan dapat dibentuk. Maka
setiap orang yang memiliki tanggung jawab hendaknya memperhatikan bimbingan
terhadap mereka yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Tidak ada rasa malu dalam mengajarkan hukum-hukum agama
serta menuntut ilmu dan kebenaran . Allah ta’ala berfirman : “ Dan Allah tidak
malu dari kebenaran “ (33 : 53).
6. Diantara manfaat rasa malu adalah ‘Iffah (menjaga diri
dari perbuatan tercela) dan Wafa’ (menepati janji)
7. Rasa malu merupakan cabang iman yang wajib diwujudkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar